Jumat, 30 Desember 2011

Renungan

Hidup Manusia itu Seperti Sebuah Buku..

Sampul Depan Adalah Tanggal Lahir,

Sampul Belakang Adalah Tanggal Kembali..

Tiap Lembarannya Adalah Hari-hari Dalam Hidup..

Ada Buku Yang Tebal, Ada Pula Buku Yang Tipis..

Hebatnya.......!!!

Seburuk Apapun Halaman Sebelumnya, Selalu Tersedia

Halaman Selanjutnya Yang Bersih, Baru & Tiada Cacat..

Seperti Halnya Dalam Hidup, Seburuk Apapun kemarin,

ALLAH Swt Selalu Menyediakan Hari Yang Baru Untuk

Kita, kesempatan Yang Baru Untuk Bisa Melakukan

Sesuatu Yang Benar Setiap Hari..

Memperbaiki Kesalahan & Melanjutkan Alur Cerita Yang

Sudah Ditetapkan-Nya..

^^ Selamat Berjuang Mengisi Lembar Demi Lembar

Dengan Semangat Kebaikan.^^

Beginilah Tarbiyah Mengajarkan Kami

Belum lama saya berada di dalam kehidupan kampus, namun tidak sedikit pula pengalaman yang sudah saya dapatkan, mulai dari tugas yang menumpuk yang harus dikerjakan sampai tengah malam, tawuran tidak jelas antar fakultas yang kadang-kadang muncul secara tiba-tiba, kelelahan fisik yang kami terima di bangku kuliah ditambah pengumplan oleh para senior. Tetapi semua ujian tersebut mampu kami hadapi dengan berusaha sekuat tenaga dan selalu ingat kepada Allah swt, Seperti yang selalu diingatkan kepada kami di dalam tarbiyah.

Tarbiyah.. adalah semacam pelepas dahaga bagi kami, ia memancarkan air ia memancarkan cahaya untuk menembus langsung pada jiwa-jiwa kami. Tarbiyah adalah pendidikan namun bukan hanya terhenti pada titik itu, ia melepaskan jiwa yang tadinya hanya terbelenggu oleh mata “dunia” saja menjadi jiwa yang mampu menaklukkan dunia dengan satu tujuan yakni Ridha Allah SWT.

Lalu seperti apa tarbiyah itu? Tarbiyah itu membuat jiwa yang kering menjadi basah, membuat jiwa yang lemah menjadi kuat. tarbiyah yang kami dapatkan bukanlah hanya sekedar transfer pengetahuan, namun juga berikut aplikasi dari ‘ilmu itu. Tarbiyah yang kami jalani adalah tarbiyah yang hidup di tengah-tengah kehidupan kami, bukan hanya saat pertemuan pekanan yang disebut liqo’ namun tarbiyah itu ada pada kami walaupun kami hanya sendirian.

Kader tarbiyah adalah manusia sama seperti Anda..ia juga lupa dan salah, namun tarbiyah telah ajarkan kami bagaimana agar hidup ini dijalani dengan berusaha sekuat tenaga untuk selalu ingat kepada Allah SWT mengikuti sunnah Rasulullah SAW, mencintai ulama dan umaro dan juga kaum mukmin lainnya serta menjaga hubungan baik dengan non muslim.

Tarbiyah mengajarkan kepada kami untuk menjalani hidup dengan kejujuran, menjalani hidup dengan optimis, menjalani hidup dengan perasaan cinta sebagai makhluk Allah SWT kepada makhluk lainnya. Maka apa ada yang salah dengan kami? Karena itulah kami berusaha untuk masuk ke semua elemen dalam bangsa ini, karena satu alasan yakni kami juga punya saham di negeri ini sebagai anak bangsa yang tak ingin negerinya terpuruk terus menerus..

Tarbiyah ajarkan kami untuk bekerja tak kenal lelah, maka Anda semua tak perlu heran terkadang dini hari kami di pelosok desa, siang hari di luar kota dan malam hari harus rapat untuk urusan umat. kami coba resapi taushiyah guru kami KH Rahmat Abdullah,

“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai”.

“Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari”.

“Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah”.

“Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam dua tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang”.

“Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan”.

“Tidak. Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih tragis”.

Saudaraku.. Tarbiyah mengajarkan banyak hal kepada kami untuk selalu bekerja.. Selalu berusaha menebarkan kebaikan dalam setiap saat meski terkadang lelah mendera, meski harus berhadapan dengan sebuah kondisi sulit dalam kehidupan pribadi kami namun tarbiyah sekali lagi mengajarkan kepada kami bahwa umat ini lebih kami cintai dibanding diri kami sendiri.

Maka kami akan terus bergerak.. Terus melaju untuk menyebarkan cinta, untuk menyebarkan sebuah kalimat Islam itu rahmatan lil ‘alamin itu saja.

beberapa disadur dari Dakwatuna.com

Membentuk Generasi Baru Dengan Tarbiyah

Motivasi bagi kita semua para aktivis dakwah kampus untuk terus membuat tersenyum kampus kita dengan prestasi....!!!!

Pesona Aktivis Tarbiyah

dakwatuna.comDalam potongan sejarah dunia kampus selalu mencatatkan perubahan besar. Kita dapat melihat bagaimana pergolakan kampus mampu meruntuhkan kekuasaan para rezim otoriter. Kekuasaan otoriter Soekarno berakhir dalam pelukan demonstrasi mahasiswa. Sang Bapak Bangsa “Soeharto” tak ketinggalan merasakan bagaimana kekritisan mahasiswa. Mereka dipaksa mundur kaum muda akibat kegagalan mengelola bangsa menuju alam lebih baik. Dalam tataran gagasan, banyak perubahan Indonesia juga banyak bermula dari pemikiran aktivis kampus. Nilai strategis itu melahirkan sebutan “kampus adalah miniatur negara”. Jika ingin menatap masa depan sebuah negara, lihat bagaimana pergolakan dunia intelektual di kampus.

Gerakan tarbiyah sendiri mulai merambah kampus sekitar tahun 1980-an. Banyak pemikiran Ikhwanul Muslimin Mesir menginspirasi kalangan muda tarbiyah. Pesona pemikiran tokoh IM semisal Hasan Al Banna, Sayyid Quthb, Sayyid Sabbiq memenuhi dialektika mahasiswa. Para mahasiswa mendapatkan sentuhan segar indoktrinasi ke-Islaman. Mahasiswa diajak berpikir bagaimana hidup secara Islami menggantikan pemikiran sekuler. Mentoring tumbuh menjamur di pelosok kampus baik negeri atau swasta. Sikap simpatik aktivis dakwah membuat pengaruh tarbiyah merasuki kehidupan mahasiswa. Di pojok kampus lantunan Al-Qur’an menggema, menggeser kebiasan nongkrong yang tidak produktif.

Kaum tarbiyah tak hanya menawarkan sentuhan nilai ruhani. Justru tanpa disadari dari masjid kampus perlawanan terhadap rezim Soeharto bermunculan. Aktivis tarbiyah mulai merintis gerakan menumbangkan kekuasaan Soeharto dan membangun konsep Indonesia baru. Mereka berhasil mengamankan diri dari serbuan agresivitas aparat karena tipikal gerakan yang defensif. Sebuah generasi yang siap menggantikan kepemimpinan kaum tua. Mereka selalu dihinggapi keresahan akibat struktur kehidupan bernegara yang timpang. Dampak krisis ekonomi 1997 dimana rakyat sengsara, membuat kekritisan kaum mahasiswa terus bertambah. Aksi kaum mahasiswa yang dipelopori anak muda tarbiyah makin marak. Puncaknya 21 Mei 1998, terjadi gelombang perubahan bertajuk reformasi.

Kaum Intelektual Prestatif

Seringkali sebagai mahasiswa kita salah kaprah dalam memaknai prestasi. Kita mengalami redefinisi prestasi sebagai sebuah nilai kebanggaan atas nilai keduniaan. Prestasi menjadi terbatas sebagai nilai IPK tinggi, harta yang banyak dan kehidupan mewah. Tidak dapat disalahkan memang, sebab ukuran keberhasilan seringkali atas perspektif duniawi. Tapi sebagai aktivis tarbiyah, kesalahan paradigma itu harus diluruskan untuk menciptakan momentum perubahan. Kampus berpeluang besar mencerdaskan salah kaprah yang selalu terjadi. Tanpa menghilangkan makna diatas, kata prestasi harus diberikan nilai tambah bernama keimanan. Sebab dasar keimanan mampu membentuk moralitas dan menghasilkan manusia cerdas.

Dalam dunia kampus, makna prestasi tidak hanya IPK tinggi. Perlu ada redefinisi bagaimana merumuskan penilaian mahasiswa berprestasi. Kita jangan terjebak penyempitan makna, sehingga terjebak pada generalisasi kata prestasi. Mahasiswa sebagai kaum intelektual jangan terjebak pada pragmantisme sempit. Ketika rutinitas akademik menjebak, persoalan lain tidak mampu tertuntaskan. Maka pengetahuan harus sinergis dengan nilai religius. Penulis mencoba mengurai,tiga kebiasaan membentuk mahasiswa tarbiyah yang selalu segar dan energik.

Pertama membaca sebagai energi utama kehidupan mahasiswa. Kebiasaan membaca berfungsi membangun konstruksi berpikir mahasiswa. Semakin banyak membaca wawasan berpikir akan makin luas. Kita dapat menyaksikan bacaan seseorang dapat menentukan kualitas kehidupannya. Tak heran di negara maju seperti AS dan Jepang, membaca menjadi rutinitas harian. Mereka meluangkan dan mengisi waktu dengan membaca. Sebuah kebiasaan yang memantik kemampuan kognisi seorang manusia modern. Mahasiswa tarbiyah sejatinya harus membiasakan diri membaca. Kebiasaan ini dipupuk agar kompetensi dan daya saing meningkat. Sehingga dalam kehidupan kampus, aktivis tarbiyah tidak diremehkan sisi akademisnya. Jika ini mampu dilakukan tunas tarbiyah akan berkembang dan bercitra baik di mata civitas akademika.

Kedua, menulis sebagai ajang ekspresi kemampuan menuangkan kata. Masalah sebagian besar mahasiswa adalah mereka gagal menuangkan perkataan dalam bahasa tertulis. Kaum tarbiyah harus mampu merubah “nilai negatif” itu, kemudian menyulap menjadi sebuah nilai ilmiah. Menulis harus dibiasakan sebab cenderung bertahan lama dan mendifusi pemikiran ke publik. Jika seorang aktivis tarbiyah mampu menulis, katakanlah di sebuah media kampus. Dia mampu melawan opini negatif atas berbagai komentar miring terhadap aktivitas ke-Islaman kampus. Bahkan tak jarang, tulisan mereka mampu mengubah opini publik atas sebuah isu. Jika dikaitkan kehidupan akademis, menulis dapat merambah ranah ilmiah. Bukan tidak mungkin, kompetisi ilmiah mampu dimenangi aktivis tarbiyah. Dalam beberapa tahun belakangan itu sudah terjadi. Kaum tarbiyah mampu membuktikan dirinya berkualitas dengan memenangi kompetisi karya tulis ilmiah.

Ketiga diskusi sebagai ajang pertukaran, pencerdasan dan kematangan gagasan. Diskusi harus mulai digencarkan aktivis tarbiyah agar kegiatan pencerdasan publik berjalan baik. Kebiasaan berdiskusi akan mampu menghasilkan rumusan berpikir konstruktif dan solutif. Nalar dan kognisi mahasiswa semakin berkembang, sehingga rumusan pemikiran menghasilkan aksi nyata. Kegiatan diskusi baik formal atau nonformal harus menghidupi ruang kelas, pojok taman bahkan bangku seminar. Aktivis tarbiyah harus mampu berargumentasi logis dan epistemologis. Pemikiran sistemik secara tidak langsung membantu pesona tarbiyah semakin eksis di kalangan mahasiswa.

Manusia Cerdas Bermoral

Penulis meyakini tarbiyah sebagai proses pembentukan manusia cerdas dan shalih. Tanpa keimanan, kecerdasan menjadikan kita buta akan realitas. Manusia buta akan menjadi budak akal dan kehilangan pegangan agama ketika mengarungi kehidupan. Manusia cerdas tanpa keimanan, hanya menjadikan diri seorang tuli. Orang tuli bercermin bak sufi yang meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka menganggungkan kehidupan ke-Tuhanan dan berusaha menghilangkan kehidupan dunia. Tarbiyah tidak seperti itu, justru hakikat tarbiyah membentuk manusia sempurna. Matang secara akal, kuat secara ruhani sehingga tercipta manusia cerdas bermoral.

Dinamika kampus dan kehidupan akademis menjadi batu bata penguat tarbiyah. Mahasiswa tarbiyah akan dipandang sebagai “leader” jika menampilkan dirinya sebagai sosok cerdas dan elegan. Jika di kelas, dialah pemimpin akademis yang layak dibanggakan. Ketika masyarakat kampus membutuhkan, maka ia siap menuangkan gagasan dan aksi nyata. Keluwesan pergaulan membuatnya mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi lingkungan. Jika berhasil diimplementasikan, kesan ekslusif perlahan memudar berganti wajah inklusif. Jadikan kita manusia yang mampu mewarnai tanpa menghilangkan jati diri sebagai muslim kaffah.

Katanya Allah itu Ada, Mana Buktinya? Kenapa Tidak Bisa Kita Lihat?

Kisah ini termasuk kategori ‘Raddus-Syuhubuhat’ (jawaban atas tuduhan) tentang Islam. Musuh-musuh Islam selalu mencari-cari permasalahan dalam agama ini yang sulit dijawab oleh logika kita dan tujuannya agar kaum Muslimin ragu terhadap kebenaran agama mereka, terutama masalah aqidah.

Ada tiga orang pemuda yang ingin menguji pemahaman seorang ulama tentang Islam. Kalau ulama itu tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi orang awam. Dan kalau tidak ada jawaban yang logis dan memuaskan, maka ada kelemahan dalam agama ini.

Ketiga pemuda itu menemui sang ulama, dengan penuh yakin bahwa sang ulama tidak bisa menjawab pertanyaannya, salah satunya mulai berbicara,

“Ya syeikh, katanya Allah itu ada, mana buktinya? Kenapa tidak bisa kita lihat?”

“Cukup? Ya, ada pertanyaan lagi?” sambut ulama itu.

“Ada syeikh, katanya Allah telah menentukan segalanya, termasuk amal perbuatan kita sudah ditentukan dan ditakdirkan. Kalau memang demikian, kenapa musti ada hisab? Dan kenapa musti ada hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan?” pemuda kedua bertanya.

“Ya bagus. Ada lagi yang ditanyakan?” tantang syeikh itu.

“Ya ada lagi syeikh. Katanya syetan itu diciptakan dari api. Dan kita tahu bahwa syetan nanti akan dimasukkan ke dalam neraka. Apa ada pengaruhnya, api dibakar dengan api?” Tanya pemuda ketiga.

“Cukup atau ada lagi?”

“Cukup syeikh.”

“Ya sebentar ya…”

Sang ulama tidak menjawab melainkan mengambil beberapa genggam tanah keras lalu…

Pluk… prak…duss…

Dilemparkan tanah keras itu ke muka ketiga pemuda itu, dan ketiganya meringis kesakitan. Darah pun bercucuran dari wajah mereka.

“Ya syeikh, kami bertanya baik-baik, kenapa Anda melempar kami?”

“Itu jawabannya…” jawab ulama itu.

Ketiga pemuda itu pergi dan langsung membawa kasus ini ke pengadilan. Melaporkan perbuatan ulama itu agar diadili karena kezhalimannya.

Pengadilan menerima pengaduannya pemuda tersebut dan ulama itu pun dipanggil.

Saat sudah berada di atas kursi terdakwa hakim mulai memproses hukumnya dan menanyakan kepada ulama itu perihal dakwaan ketiga pemuda itu.

“Ya syeikh,” kata hakim. “Benarkah Anda telah menyakiti ketiga pemuda ini? Bisa Anda jelaskan?”

“Ketiga pemuda itu menanyakan tiga hal dan saya telah menjawabnya.”

“Jawaban macam apa syeikh? Lalu kenapa mereka terluka seperti itu?”

“Ya, itu jawabannya.”

“Saya tidak mengerti, bisa Anda jelaskan?”

“Mereka bertanya bahwa Allah itu ada, jika ada, mana buktinya? Kenapa kita tidak bisa melihatnya? Sekarang saya bertanya, bagaimana rasanya saya lempar dengan tanah keras itu? Sakit?”

“Jawab wahai pemuda?” minta hakim kepada salah satunya.

“Ya sakit.”

“Kalau memang sakit, berarti sakit itu ada, kalau memang ada, mana buktinya? Kenapa saya tidak melihat ‘sakit’ itu?”

“Ini, darah ini syeikh. Darah ini tanda bahwa sakit itu ada.”

“Begitulah pak Hakim, dia tidak bisa membuktikan adanya sakit dan tidak bisa melihat sakit itu, hanya menunjukkan tandanya, darah. Bahwa sesuatu yang ada tidak mesti bisa dilihat. Tapi ada tanda-tandanya. Sakit itu ada dan tidak bisa kita lihat, hanya ada buktinya, darah. Demikian halnya dengan Pencipta kita, Allah Azza wa Jalla. Ia ada, namun keterbatasan akal kita tidak bisa menangkap keberadaan-Nya. Dan seluruh makhluk di jagad raya ini adalah bukti bahwa Allah itu ada.”

“Bisa diterima,” sela hakim.

“Pertanyaan yang kedua pak hakim, mereka bertanya bahwa Allah telah menentukan segalanya termasuk amal perbuatan manusia dan mentakdirkannya, jika demikian, apa gunanya hisab dan kenapa mesti ada hukuman bagi orang yang berbuat salah?”

“Apa jawaban Anda syeikh?”

“Sekarang saya bertanya kepada kalian. Kalau Anda berkeyakinan seperti itu, kenapa melaporkan perbuatan saya ke pengadilan? Perbuatan saya kan sudah ditentukan?”

“Bisa diterima syeikh, ada lagi?

“Yang ketiga bertanya, syetan adalah makhluk yang diciptakan dari api, lalu di akhirat nanti akan masuk neraka dan disiksa dengan api. Dan saya telah melempar mereka dengan tanah, kita tahu bahwa manusia diciptakan dari tanah, kalau memang sama-sama dari tanah kenapa mesti meringis kesakitan?”

Hakim pun menerima argumentasinya dan memutuskan bebas untuk sang ulama…

Minggu, 29 Mei 2011

Menutup Musim 20102011 dengan Senyuman

Setelah sempat terseok-seok di awal musim 2010/2011 ketika dilatih oleh Rafa Benitez. Internazionale Milano bangkit di awal putaran ke dua, manajemen klub dengan cepat memecat Benitez sebagai pelatih dan mendatangkan Leonardo Araujo dari Ac Milan, klub rival sekota Inter Milan. Beberapa pemain anyar pun didatangkan seperti Andrea Ranocchia, Giampaolo Pazzini, Houssine Kharja, dan Yuto Nagatomo.

Mendatangkan pelatih dan pemain baru ternyata membawa angin segar bagi Inter. Posisi mereka di klasemen liga italia yang sempat berada di posisi 14 diputaran pertama, sedikit demi sedikit naik dan masuk tiga besar bersama pimpinan klasemen Ac Milan dan Napoli.

Namun sepertinya musim 2010/2011 ini memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter Milan. Di awal musim Inter dilanda badai cedera pemain-pemain yang menjadi tulang punggung keberhasilan meraih 5 gelar musim lalu, seperti Walter Samuel, Diego Milito, Wesley Sneijder, dan Julio Cesar. Di putaran ke dua setelah manajemen melakukan perombakan, Inter sempat membayangi Ac Milan yang berada di puncak klasemen liga italia. Sampai pada sebuah partai derby kota milan (Derby Dellamadonina) yang sangat menentukan, selisih point ke dua tim hanya terpaut 2 angka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, musim 2010/2011 memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter. Inter harus menyerah dari Ac Milan di partai yang sangat menentukan tersebut. Dan akhirnya Inter hanya bisa finis diurutan ke dua.


Setali tiga uang dengan liga italia, hal yang sama juga terjadi di liga champions. Di fase knock out, Inter hanya bisa menjadi runner up di bawah Tottenham Hotspur, yang hanya unggul selisih gol. Di babak 16 besar Inter harus berhadapan dengan klub yang telah mereka kalahkan di final champions tahun lalu, Bayern Muenchen. Inter sempat kehilangan harapan setelah ditundukkan di Giuseppe Meazza dengan skor 0-1. Namun, ketika bertandang ke Alienz Arena, Inter bermain kesetanan di menit-menit akhir setelah ketinggalan 2-1 di babak pertama, La Grande Inter berhasil membalikkan skor menjadi 2-3 dan berhak maju ke babak 8 besar.

Di babak 8 besar Inter kembai harus bertemu dengan tim dari jerman, Schalke 04. Tim under dog yang tidak di unggulkan di awal musim, namun berhasil menghentakkan persepakbolaan eropa setelah mengalahkan juara bertahan di Giuseppe Meazza dengan skortelak 5-2. Habis sudah harapan La Beneamata untuk tetap bertahan di liga champions.

Sang juara bertahan sekarang sudah kehilangan peluang untuk mempertahankan trofi Scudetto dan Big Ears yang berhasil di dapat di musim 2009/2010. Tetapi Il Biscione belum kehabisan semangat, mereka masih bisa menutup seluruh musim 2010/2011 ini dengan tersenyum.

Partai final Copa Italia menjadi satu-satunya kesempatan untuk tidak menyandang gelar "ZERO TITULI" seperti Juventus dan As Roma. Perjalanan Inter sendiri untuk sampai ke partai final terbilang cukup berat, di babak semi final Inter berhasil mempecundangi As Roma 0-1 di Olympico dan bermain imbang 1-1 di Giuseppe Meazza.

Sedangkan di final Inter harus meladeni perlawanan tim asal sicilia yaitu Palermo, yang berhasil mengalahkan Ac Milan di semi final.

Partai final copa italia dilangsungkan pada tanggal 30/05/11, sehari setelah final liga champios. Parta final berjalan cukup alot, walaupun di 15 menit awal tidak banyak tusukan yang dilakukan ke dua tim. Inter membuka keunggulan lebih dulu melalui Samuel Eto'o pada menit ke 27. Memanfaatkan kerja sama antara Thiago Motta dan Wesley Sneijder

Inter menggandakan keunggulan di menit ke-77. Lagi-lagi kombinasi Sneijder dan Eto'o memberikan duka untuk Palermo. Kali ini Eto'o yang lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan rekannya itu, dengan mudah mengirimkan bola ke tiang jauh gawang Sirigu. Pada menit ke-88 Palermo berhasil mencetak gol melalui Munoz. Dari sebuah sepak pojok, Munoz yang tak terkawal dengan mudah menanduk bola ke jala Cesar.

Di masa injury time, Milito yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil menjebol gawang Sirigu. Umpan silang datar Pandev dari sayap kiri berhasil diceploskan Milito ke jala Palermo.

Skor 3-1 pun membuat Inter meraih trofi Coppa Italia.

Meskipun trofi liga italia dan liga champions tidak dapat di pertahankan, namun La Beneamanta masih dapat tersenyum lebar sebelum menutup musim 2010/2011 ini dengan gelar Copa Italia. Satu hal yang patut dibanggakan dari tim ini, selama enam musim berturut-turut selalu sukses menutup musim dengan membawa pulang trofi ke Appiano Gentile....

Kamis, 26 Mei 2011

7 Keajaiban Razeki ( Pantaskan Diri )

Barusan selesai membaca satu bab dari buku mega bestseller Ippho Santosa, 7 Keajaiban Rezeki. Walaupun belum membaca seluruh buku tersebut, tetapi sudah banyak pelajaran yang dapat saya terima.

Pelajaran yang sangat berharga bagi saya yaitu memperbaiki diri, atau lebih tepatnya "MEMANTASKAN DIRI". Siapapun pasti menginginkan pergaulan yang baik atau rejeki yg melimpah, termasuk saya dan Anda. Lalu, apa yg harus kita lakukan. Pertama2 memohon kepada Yg Maha Menilai. Kedua, memperbaiki diri. Inilah yg disebut menuntaskan diri di hadapan Yang Maha Menilai.

Maka yg harus kt lakukan adalah, Ibadah A kt tingkatkan, ibadah B kt lipatgandakan, ibadah C kt rutinkan (yang sebelumnya, jarang2), ibadah D kt rutinkan (yang sebelumnya, hampir tidak pernah). Insya Allah, hanya dalam waktu beberapa hari/minggu kita akan menemukan pergaulan yg baik/rejeki yg melimpah tersebut. Bukankah Allah telah berjanji, "Yang baik-baik untuk yang baik-baik, begitu pula sebaliknya". (QS. Al-Baqarah: 26)

Sejenak, coba kita tanyakan pada diri kita masing2 dan renungkan:
  • Apa kita sudah betul2 memperbaiki diri...???
  • Apa kita sudah memantaskan diri di hadapan-Nya...???
  • Apa kita lebih sibuk memantaskan diri di depan manusia...??
Terkadang, kita menginginkan sesuatu yang lebih baik, tapi sayangnya, kita sendiri yang malas untuk memperbaiki diri. Kita sendiri yang malas untuk memantaskan diri.

Jadi, kata kuncinya yaitu perbaiki diri, pantaskan diri, luruskan niat hanya pada-Nya, dan berbaik sangka kepada-Nya.

Setelah membaca artikel ini, diharapkan dapat langsung kita praktekkan. Itu juga yang dipesankan si empunya buku, bahwa jangan melangkah dulu ke bab selanjutnya kalau belum di praktekkan...

Semoga bermanfaat

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.....!!!

http://balaimulkan.blogspot.com/

Senin, 23 Mei 2011

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

A. TEORI TENTANG PROSES MUNCULNYA KEHIDPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA.

Arkaekum, zaman paling tua dimana diperkirakan sudah berumur 2.500 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini lapisan kulit bumi masih sangat panas dan belum memiliki tanda-tanda untuk kehidupan.

Paleozoikum, zaman ini berumur kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Bumi berangsur-angsur mendingin. Pada zaman ini tanda-tanda kehidupan sudah mulai nampak, dengan munculnya nenek moyang makhluk bersel satu(mikroorganisme) dan juga jenis binatang bertulang belakang, seperti ikan, reptil, dan amphibi walaupun jumlahnya belum banyak.
Mesozoikum, zaman ini diperkirakan telah ada lebih dari 150 juta tahun Yang lalu. Bentuk kehidupan semakin beragam. Ikan, reptil, dan amphibi makin banyak jenisnya. Hewan bertubuh besar, seperti Dinosaurus telah ada di zaman ini.

Neozoikum atau Kainozoikum, zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kehidupan sudah sangat beranekaragam. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu terersier dan era kuarter. Pada era tersier binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet telah berkembang pesat. Sementara itu, era kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen(devluvium) dan holosen(aluvium).

B. PERIODISASI PERKEMBANGAN BUDAYA MASYARAKAT AWALA INDONESIA
Zaman prasejarah dibedakan atas beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini dibedakan berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat benda atau alat perlengkapan hidup lainnya. Berdasarknan hal itu, zaman prasejarah dibedakan atas dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

ZAMAN BATU

Zaman batu dimulai kurang lebih pada tahun 590.000 SM. Peralatan yang digunaka pada zaman itu terbuat dari batu, untuk mempertahankan diri dan mencari makanan. Zaman Batu sendiri dibedakan menjadi empat zaman, yaitu zaman Batu Tua, zaman Batu Madya, zaman Batu Muda, dan zaman Batu Besar.

a. ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITHIKUM). Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah hidup manusia purba, seperti Meganthorpus paleojavanicus dan Pithecanthropus erectus. Pada zaman Batu Tua, kebudayaan mereupakan sesuatu yang penting. Pada zaman ini manusia mulai membuat berbagai objek untuk keperluan simbolis, seperti kegiatan seremonial, misalnya untuk upacara kematian. Peralatan pada zaman Palaeolithikm merupakan alat batu yang ditemukan ditetapkan sebagai unsur kompleks kapak perimbas. Pada umumnya, jenis kapak batu ini berbentuk besar dan kasar.

b. ZAMAN BATU MADYA (MESOLITHIKUM). Dinginnya zaman es diseluruh dunia semakin berkurang menjelang tahun 10.000 SM. Hal ini menyebabkan perubahan terhadap habitat manusia. Kawanan binatang menghilang dibanyak daerah. Namun, makanan dari tumbuhan lebih melimpah dibanding zaman sebelumnya. Selain itu danau, teluk, dan sungai menghasilkan ikan yang dan makanan lain yang melimpah. Peradaban manusia masa ini dikenal dengan peradaban abris sous roche. Pada peradaban ini manusia tinggal di gua-gua yang tidak jauh dari sungai atau pantai. Ciri utama zaman ini tampak dari peninggalan sampah dapur(kjokken moddinger) yang mencapai 7 meter. Van Stein Callenfeis membagi kebudayaan Mesolithikum di indonesia menjadi tiga corak, yaitu kebudayaan Peeble di Sumatra dan Bandung, Kebudayaan Bone di Lampung dan Madium, Kebudayaan Flakes di Timor, Rote, dan Toala.

c. ZAMAN BATU MUDA (NEOLITHIKUM). Zaman neolthikum ditandai dengan upaya pembudidayaan timbuhan dan pemeliharaan hewan. Pada zaman ini terjadi perubahan besar pola hidup manusia. Tradisi berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi tradisi memproduksi makanan (food producting). Pada zaman ini, manusia diperkirakan telah bertempat tinggal menetap di desa-desa kecil dalam komunitas petani. Dalam komunitas seperti ini, setiap anggota masyarakat telah saling mengenal dalam ikatan emosional. Pada zaman Neolithikum, alat-alat yang digunakanumumnya terbuat dari batu yang telah diolah dan diperhalus. Peralatan zaman Neolithikum umumnya terbagi atas dua gololngan besar, yaitu kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi terbuat dari batu api kalsedon. Istilah kapak persegi di nerikan berdasarkan penampangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.

d. ZAMAN BATU BESAR (MEGALITHIKUM). Masyarakat ini memiliki ciri khas tertentu. Mereka menganggap tanah merupakan salah satu unsur penting. Dalam kehidupan. Oleh karena itu masyarakat gemar bercocok tanam. Lama-kelamaan, pola hidup di zaman Megalithikum ini makin berkembang. Manusia mulai menguasai alam. Mereka juga mulai mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Berdasarkan kepercayaan itu , muncullah tradisi megalithiku, yaitu membuat bangunan-bangunan batu besar (mega = besar; lithos = batu). Bangunan ini ditujukan untuk mengabadikan jasa orang yang sudah meninggal dan menjadi medium penghormatan. Bangunan di masa Megalithikum ini, antara lain menhir, dolmen, sarkofagus, dan punden perundak.

ZAMAN LOGAM

Zaman ini disebut zaman logam karena manusia pada waktu itu telah dapat menghasilkan peralatan dari logam. Untuk memenuhi kebutuhannya berbagai upaya dilakukan. Namun, tidak semua orang memiliki keahlian dalam membuat benda-benda logam. Muncullah golongan undagi (golongan yang terampil membuat suatu jenis usaha). Zaman Logam umumnya terbagi atas zaman Tembaga, zaman Perunggu, dan zaman besi. Pada zaman Tembaga, namun peralatan dari tembaga ini tidak ditemukan di indonesia. Pada zaman Perunggu, peralatan dari perunggu telah dikenal luas hampir diseluruh Asia. Penguasaan teknologi pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga ini membentuk keterampilan pertukaran masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu, zaman ini disebut zaman perundagian.

Berilmu Sebelum Beramal


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Rasanya tidak habis-habisnya kita haRus beRsyukuR kepada Allah, kaRena limpahan anugeRah Rahmat dan kaRunianya hingga pada haRi yang mulia ini kita semua tetap beRtahan di atas agama Islam dan ajaRan Rasulullah Shallallahu a’alaihi wasallam.
Kaum Muslimin Rahimakummullah.
Di antaRa wujud syukuR yang haRus kita tampakkan adalah menjaga ketakwaan dan meningkatkannya kepada kesempuRnaan iman. Hal ini dengan mengamalkan seluRuh peRintah Allah dan menjauhi semua laRanganNya. Namun mungkinkah kita mengenal peRintah dan laRangan Allah tanpa ilmu?
Oleh kaRena itu, dalam mimbaR yang mulia ini, saya menyeRu pRibadi saya dan hadiRin sekalian untuk beRtakwa dan belajaR banyak tentang peRintah dan laRangan Allah, agaR dapat mewujudkan ketakwaan dan keimanan yang lebih sempuRna.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Agama Islam sebagai agama yang sempuRna, indah dan menyejukkan, telah menjadikan ilmu sebagai sumbeR kejayaan, dan kejahilan sebagai simbOl kejumudan, kesengsaRaan dan keteRbelakangan. KaRenanya kita temukan dalam ajaRan Islam kewajiban belajaR dan beRilmu, sepeRti disampaikan Rasulullah a dalam sabdanya,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah).
Tidak hanya beRhenti sampai di sini saja, bahkan Islam mencela dan menyalahkan ORang yang beRbicaRa dan beRamal tanpa ilmu, sepeRti difiRmankan Allah Ta’ala,

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُواْ بِاللّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
"Katakanlah, 'Rabbku hanya menghaRamkan peRbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang teRsembunyi, dan peRbuatan dOsa, melanggaR hak manusia tanpa alasan yang benaR, (menghaRamkan) mempeRsekutukan Allah dengan sesuatu yang mana Allah tidak menuRunkan hujjah untuk itu dan (menghaRamkan) mengada-adakan teRhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui'." (Al-A'Raf: 33).
FiRman Allah dalam ayat di atas, adalah laRangan yang beRsifat umum daRi beRbicaRa dalam masalah agama tanpa dasaR ilmu. Demikian juga Allah Ta’ala melaRang kita beRamal dan beRkata dengan taklid dan mengekOR pendapat ORang lain tanpa mengetahui dasaRnya. Allah Ta’ala beRfiRman,

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaRan, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai peRtanggungan jawabannya." (Al-IsRa` : 36).
Semua ini tentunya menjadikan kita beRhati-hati dalam beRkata dan beRbuat, sebab akibatnya fatal bila kita beRbicaRa dan beRbuat tanpa dasaR ilmu yang jelas.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Islam memandang bahwa peRkataan dan peRbuatan itu dihukumi benaR dan diteRima bila dilandasi dengan ilmu. Oleh kaRena itu, Imam al-BukhaRi membuat judul salah satu bab dalam Shahihnya dengan "Bab al-Ilmu Qabla al-Qaul wa al-Amal" (Bab yang menje-laskan haRusnya beRilmu sebelum beRkata dan beRbuat). Beliau beRdalil dengan FiRman Allah Ta’ala,

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (yang haq) selain Allah dan mOhOnlah ampunan bagi dOsamu dan bagi (dOsa) ORang-ORang Mukmin, laki-laki dan peRempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu beRusaha dan tempat kamu tinggal." (Muhammad 19).
Dalam ayat yang mulia ini, Allah memulainya dengan peRintah beRilmu sebelum beRkata dan beRamal.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Jelaslah di sini bahwa Imam al-BukhaRi menjadikan ayat ini sebagai dasaR kewajiban beRilmu sebelum beRkata dan beRamal. Ini menunjukkan bahwa seseORang haRus mengetahui atau beRilmu dahulu baRu kemudian beRkata atau beRamal.
Mengapa demikian?
Sebab peRkataan dan peRbuatan tidak akan sah dan diteRima Oleh Allah kecuali bila sesuai syaRiat. SeseORang tidak mungkin bahwa mengetahui amalan dan peRkataannya telah sesuai syaRiat kecuali dengan ilmu.
Dengan demikian, seORang Muslim haRus belajaR dan menuntut ilmu, agaR seluRuh peRkataan dan peRbuatannya beRdasaRkan ilmu dan bashiRah, apalagi dalam beRdakwah. Sehingga dengannya kita dapat menjadi pengikut Rasulullah a dan dapat meniti jalan dakwah beliau a. Ingatlah FiRman Allah Ta’ala,

قُلْ هَـذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاْ وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللّهِ وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Katakanlah, 'Inilah jalan (agama)ku, aku dan ORang-ORang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Mahasuci Allah, dan aku tiada teRmasuk ORang-ORang yang musyRik'." (Yusuf : 108).
Mudah-mudahan kita semua dapat beRkata dan beRamal dengan ilmu dan tidak dengan kebOdOhan).

فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah yang kedua

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Telah disinggung pada khutbah peRtama, bahwa amalan dan peRkataan tidak sah dan tidak diteRima Oleh Allah q hingga sesuai dengan syaRiat yang dibangun di atas al-QuR`an dan Sunnah. Sehingga ilmu yang dituntut dalam syaRiat adalah ilmu yang beRsumbeR kepada al-QuR`an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam .
PelajaRilah keduanya dan peganglah eRat-eRat isi kandungannya, niscaya kita akan sukses dan selamat di dunia dan akhiRat.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Namun peRlu diingat Oleh kita semua, bahwa dalam mempelajaRi al-QuR`an dan Sunnah Rasulullah a teRsebut haRus dengan meRujuk kepada pemahaman paRa pendahulu umat ini. MeReka adalah paRa sahabat, tabi'in, tabi'it tabi'in dan imam mujtahid yang sudah teRkenal kOmitmennya kepada Islam dan ajaRannya.
BeRtanyalah kepada paRa ulama yang beRilmu luas dan beRtakwa dalam masalah-masalah yang belum diketahui atau belum teRfahami dengan baik. Semua itu untuk mengamalkan FiRman Allah Ta’ala,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
"Maka beRtanyalah kepada ORang yang mempunyai pengetahuan (paRa ulama) jika kamu tidak mengetahui." (An-Nahl: 43).
Mudah-mudahan dengan mengambil bimbingan dan aRahan paRa ulama teRsebut, kita dapat memahami ajaRan Islam yang benaR dengan dasaR al-QuR`an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالمَِينَ.

Minggu, 22 Mei 2011

Khalid bin Walid

“Orang seperti dia, tidak dapat tanpa diketahui dibiarkan begitu saja. Dia harus diincar sebagai calon pemimpin Islam. Jika dia menggabungkan diri dengan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang kafir, kita harus mengangkatnya kedalam golongan pemimpin.” Demikian keterangan Nabi ketika berbicara tentang Khalid sebelum calon pahlawan ini masuk Islam.

Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Bani Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk di antara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni

Senin, 16 Mei 2011

Pengumuman UN 2011

Sekitar satu bulan menunggu pengumuman sejak Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA dilaksanakan pada tanggal 18/04/2011. Akhirnya semua berakhir manis pada hari senin, 16/05/2011. Khusus di SMA Negeri 21 makassar(sekolah tercinta), tidak ada kesedihan yang terpancar di antara kami, tetapi yang ada adalah canda dan tawa karena kebahagiaan (selamat..selamat...selamat...)

Kebahagian ini sangat terasa buat para guru dan siswa di SMA 21 Makassar. Apalagi fakta menunjukkan 100% teman-teman kami yang mengikuti ujian semuanya lulus, kecuali 2 orang teman kami yang memang tidak mengikuti ujian nasional pada waktu itu.

Kami para siswa SMA/MA angkatan 2008/2009 yang mengikuti ujian nasional kemarin sebenarnya sangat bersyukur dengan adanya peraturan baru dari DEPDIKNAS. Nilai akhir (NA) kelulusan diambil dari 40% nilai ujian sekolah (US) dan 60% nilai ujian nasional (UN). Sehingga tidak terlalu membuat kami para siswa menjadi tertekan menghadapi ujian nasional.

Khusus untuk angkatan kami, sebetulnya masih cukup trauma dengan ujian nasional SMP tiga tahun yang lalu. Ujian nasional yang menggagalkan ratusan siswa di Makassar. Khusus untuk SMP Negeri ## Makassar(sekolah tercinta mi sdeng...), yang notabene adalah sekolah berstandar nasional, tetapi siswanya yang gagal di ujian nasional bisa mencapai angka 40an siswa. Bisa dibayangkan, bagaimana dengan sekolah-sekolah lain.

Yang menjadi faktor utama banyaknya siswa yang tidak lulus pada UN SMP tahun 2008 adalah karena adanya peraturan baru dari DEPDIKNAS yang menaikkan nilai akhir kelulusan dan dimasukkannya bidang studi ipa untuk pertama kali ke dalam ujian nasional. Sehingga banyak yang menganggap angkatan kami sebagai angkatan percobaan oleh DEPDIKNAS.

Peraturan baru dari DEPDIKNAS untuk ujian nasional SMA tahun 2011 ini sempat membuat kami cemas, mengingat kejadian tiga tahun lalu. Tetapi setelah dipahami dengan baik, hasilnya sangat jauh berbeda dengan tigatahun yang lalu. Angkatan kami berhasil melewati ujian nasional kali ini dengan baik, saya bangga menjadi bagian dari ankatan ini...

Dan untuk sekarang tugas kami adalah mempersiapkan diri untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Yaitu tahap yang merupakan awal sesungguhnya dari masa depan yang insya allah akan kami raih. Lulus di perguruan tinggi idaman adalah tahap selanjutnya yang harus kami hadapi....

Amin Ya Rabbal Alamin...

Selasa, 08 Februari 2011

10 Karakteristik pribadi Muslim

Al-Qur'an dan hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim.

Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur'an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.

Persepsi atau gambaran masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyahnya saja.

Padahal, itu hanyalah salah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.


1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih). Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya.

Sabtu, 22 Januari 2011

4 Pilar Kompetensi Siswa

Untuk mencapai tujuan dan sasaran dakwah sekolah, maka ada 4 pilar kompetensi yang harus dibangun secara massif terhadap medan dakwah sekolah, khususnya para siswa:

1. Kompetensi Imani
Para pelajar diberikan informasi dan pengajaran tentang dasar-dasar Islam, dibimbing ruhaninya, diarahkan potensinya, diluruskan akhlaknya, baik terhadap Allah SWT, orang tua, guru dan sesama pelajar. Mereka mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tauhid dalam kesehariannya. Aqidah yang lurus, akhlak yang baik, ruhani yang bersih, ibadah yang benar, wawasan keislaman yang baik, pandai menjaga waktu dan