Minggu, 29 Mei 2011

Menutup Musim 20102011 dengan Senyuman

Setelah sempat terseok-seok di awal musim 2010/2011 ketika dilatih oleh Rafa Benitez. Internazionale Milano bangkit di awal putaran ke dua, manajemen klub dengan cepat memecat Benitez sebagai pelatih dan mendatangkan Leonardo Araujo dari Ac Milan, klub rival sekota Inter Milan. Beberapa pemain anyar pun didatangkan seperti Andrea Ranocchia, Giampaolo Pazzini, Houssine Kharja, dan Yuto Nagatomo.

Mendatangkan pelatih dan pemain baru ternyata membawa angin segar bagi Inter. Posisi mereka di klasemen liga italia yang sempat berada di posisi 14 diputaran pertama, sedikit demi sedikit naik dan masuk tiga besar bersama pimpinan klasemen Ac Milan dan Napoli.

Namun sepertinya musim 2010/2011 ini memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter Milan. Di awal musim Inter dilanda badai cedera pemain-pemain yang menjadi tulang punggung keberhasilan meraih 5 gelar musim lalu, seperti Walter Samuel, Diego Milito, Wesley Sneijder, dan Julio Cesar. Di putaran ke dua setelah manajemen melakukan perombakan, Inter sempat membayangi Ac Milan yang berada di puncak klasemen liga italia. Sampai pada sebuah partai derby kota milan (Derby Dellamadonina) yang sangat menentukan, selisih point ke dua tim hanya terpaut 2 angka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, musim 2010/2011 memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter. Inter harus menyerah dari Ac Milan di partai yang sangat menentukan tersebut. Dan akhirnya Inter hanya bisa finis diurutan ke dua.


Setali tiga uang dengan liga italia, hal yang sama juga terjadi di liga champions. Di fase knock out, Inter hanya bisa menjadi runner up di bawah Tottenham Hotspur, yang hanya unggul selisih gol. Di babak 16 besar Inter harus berhadapan dengan klub yang telah mereka kalahkan di final champions tahun lalu, Bayern Muenchen. Inter sempat kehilangan harapan setelah ditundukkan di Giuseppe Meazza dengan skor 0-1. Namun, ketika bertandang ke Alienz Arena, Inter bermain kesetanan di menit-menit akhir setelah ketinggalan 2-1 di babak pertama, La Grande Inter berhasil membalikkan skor menjadi 2-3 dan berhak maju ke babak 8 besar.

Di babak 8 besar Inter kembai harus bertemu dengan tim dari jerman, Schalke 04. Tim under dog yang tidak di unggulkan di awal musim, namun berhasil menghentakkan persepakbolaan eropa setelah mengalahkan juara bertahan di Giuseppe Meazza dengan skortelak 5-2. Habis sudah harapan La Beneamata untuk tetap bertahan di liga champions.

Sang juara bertahan sekarang sudah kehilangan peluang untuk mempertahankan trofi Scudetto dan Big Ears yang berhasil di dapat di musim 2009/2010. Tetapi Il Biscione belum kehabisan semangat, mereka masih bisa menutup seluruh musim 2010/2011 ini dengan tersenyum.

Partai final Copa Italia menjadi satu-satunya kesempatan untuk tidak menyandang gelar "ZERO TITULI" seperti Juventus dan As Roma. Perjalanan Inter sendiri untuk sampai ke partai final terbilang cukup berat, di babak semi final Inter berhasil mempecundangi As Roma 0-1 di Olympico dan bermain imbang 1-1 di Giuseppe Meazza.

Sedangkan di final Inter harus meladeni perlawanan tim asal sicilia yaitu Palermo, yang berhasil mengalahkan Ac Milan di semi final.

Partai final copa italia dilangsungkan pada tanggal 30/05/11, sehari setelah final liga champios. Parta final berjalan cukup alot, walaupun di 15 menit awal tidak banyak tusukan yang dilakukan ke dua tim. Inter membuka keunggulan lebih dulu melalui Samuel Eto'o pada menit ke 27. Memanfaatkan kerja sama antara Thiago Motta dan Wesley Sneijder

Inter menggandakan keunggulan di menit ke-77. Lagi-lagi kombinasi Sneijder dan Eto'o memberikan duka untuk Palermo. Kali ini Eto'o yang lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan rekannya itu, dengan mudah mengirimkan bola ke tiang jauh gawang Sirigu. Pada menit ke-88 Palermo berhasil mencetak gol melalui Munoz. Dari sebuah sepak pojok, Munoz yang tak terkawal dengan mudah menanduk bola ke jala Cesar.

Di masa injury time, Milito yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil menjebol gawang Sirigu. Umpan silang datar Pandev dari sayap kiri berhasil diceploskan Milito ke jala Palermo.

Skor 3-1 pun membuat Inter meraih trofi Coppa Italia.

Meskipun trofi liga italia dan liga champions tidak dapat di pertahankan, namun La Beneamanta masih dapat tersenyum lebar sebelum menutup musim 2010/2011 ini dengan gelar Copa Italia. Satu hal yang patut dibanggakan dari tim ini, selama enam musim berturut-turut selalu sukses menutup musim dengan membawa pulang trofi ke Appiano Gentile....

0 komentar:

Posting Komentar