Senin, 09 Juli 2012

Menutup Musim 2010/2011 dengan Senyuman

Setelah sempat terseok-seok di awal musim 2010/2011 ketika dilatih oleh Rafa Benitez. Internazionale Milano bangkit di awal putaran ke dua, manajemen klub dengan cepat memecat Benitez sebagai pelatih dan mendatangkan Leonardo Araujo dari Ac Milan, klub rival sekota Inter Milan. Beberapa pemain anyar pun didatangkan seperti Andrea Ranocchia, Giampaolo Pazzini, Houssine Kharja, dan Yuto Nagatomo.

Mendatangkan pelatih dan pemain baru ternyata membawa angin segar bagi Inter. Posisi mereka di klasemen liga italia yang sempat berada di posisi 14 diputaran pertama, sedikit demi sedikit naik dan masuk tiga besar bersama pimpinan klasemen Ac Milan dan Napoli.



Namun sepertinya musim 2010/2011 ini memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter Milan. Di awal musim Inter dilanda badai cedera pemain-pemain yang menjadi tulang punggung keberhasilan meraih 5 gelar musim lalu, seperti Walter Samuel, Diego Milito, Wesley Sneijder, dan Julio Cesar. Di putaran ke dua setelah manajemen melakukan perombakan, Inter sempat membayangi Ac Milan yang berada di puncak klasemen liga italia. Sampai pada sebuah partai derby kota milan (Derby Dellamadonina) yang sangat menentukan, selisih point ke dua tim hanya terpaut 2 angka. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, musim 2010/2011 memang bukan musim yang bersahabat dengan Inter. Inter harus menyerah dari Ac Milan di partai yang sangat menentukan tersebut. Dan akhirnya Inter hanya bisa finis diurutan ke dua.


Setali tiga uang dengan liga italia, hal yang sama juga terjadi di liga champions. Di fase knock out, Inter hanya bisa menjadi runner up di bawah Tottenham Hotspur, yang hanya unggul selisih gol. Di babak 16 besar Inter harus berhadapan dengan klub yang telah mereka kalahkan di final champions tahun lalu, Bayern Muenchen. Inter sempat kehilangan harapan setelah ditundukkan di Giuseppe Meazza dengan skor 0-1. Namun, ketika bertandang ke Alienz Arena, Inter bermain kesetanan di menit-menit akhir setelah ketinggalan 2-1 di babak pertama, La Grande Inter berhasil membalikkan skor menjadi 2-3 dan berhak maju ke babak 8 besar.

Di babak 8 besar Inter kembai harus bertemu dengan tim dari jerman, Schalke 04. Tim under dog yang tidak di unggulkan di awal musim, namun berhasil menghentakkan persepakbolaan eropa setelah mengalahkan juara bertahan di Giuseppe Meazza dengan skortelak 5-2. Habis sudah harapan La Beneamata untuk tetap bertahan di liga champions.

Sang juara bertahan sekarang sudah kehilangan peluang untuk mempertahankan trofi Scudetto dan Big Ears yang berhasil di dapat di musim 2009/2010. Tetapi Il Biscione belum kehabisan semangat, mereka masih bisa menutup seluruh musim 2010/2011 ini dengan tersenyum.

Partai final Copa Italia menjadi satu-satunya kesempatan untuk tidak menyandang gelar "ZERO TITULI". Di partai final Inter harus berhadapan dengan tim tangguh asal sicilia, Palermo.


0 komentar:

Posting Komentar