Senin, 23 Mei 2011

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

A. TEORI TENTANG PROSES MUNCULNYA KEHIDPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA.

Arkaekum, zaman paling tua dimana diperkirakan sudah berumur 2.500 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini lapisan kulit bumi masih sangat panas dan belum memiliki tanda-tanda untuk kehidupan.

Paleozoikum, zaman ini berumur kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Bumi berangsur-angsur mendingin. Pada zaman ini tanda-tanda kehidupan sudah mulai nampak, dengan munculnya nenek moyang makhluk bersel satu(mikroorganisme) dan juga jenis binatang bertulang belakang, seperti ikan, reptil, dan amphibi walaupun jumlahnya belum banyak.
Mesozoikum, zaman ini diperkirakan telah ada lebih dari 150 juta tahun Yang lalu. Bentuk kehidupan semakin beragam. Ikan, reptil, dan amphibi makin banyak jenisnya. Hewan bertubuh besar, seperti Dinosaurus telah ada di zaman ini.

Neozoikum atau Kainozoikum, zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini kehidupan sudah sangat beranekaragam. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu terersier dan era kuarter. Pada era tersier binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet telah berkembang pesat. Sementara itu, era kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen(devluvium) dan holosen(aluvium).

B. PERIODISASI PERKEMBANGAN BUDAYA MASYARAKAT AWALA INDONESIA
Zaman prasejarah dibedakan atas beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini dibedakan berdasarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat benda atau alat perlengkapan hidup lainnya. Berdasarknan hal itu, zaman prasejarah dibedakan atas dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

ZAMAN BATU

Zaman batu dimulai kurang lebih pada tahun 590.000 SM. Peralatan yang digunaka pada zaman itu terbuat dari batu, untuk mempertahankan diri dan mencari makanan. Zaman Batu sendiri dibedakan menjadi empat zaman, yaitu zaman Batu Tua, zaman Batu Madya, zaman Batu Muda, dan zaman Batu Besar.

a. ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITHIKUM). Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah hidup manusia purba, seperti Meganthorpus paleojavanicus dan Pithecanthropus erectus. Pada zaman Batu Tua, kebudayaan mereupakan sesuatu yang penting. Pada zaman ini manusia mulai membuat berbagai objek untuk keperluan simbolis, seperti kegiatan seremonial, misalnya untuk upacara kematian. Peralatan pada zaman Palaeolithikm merupakan alat batu yang ditemukan ditetapkan sebagai unsur kompleks kapak perimbas. Pada umumnya, jenis kapak batu ini berbentuk besar dan kasar.

b. ZAMAN BATU MADYA (MESOLITHIKUM). Dinginnya zaman es diseluruh dunia semakin berkurang menjelang tahun 10.000 SM. Hal ini menyebabkan perubahan terhadap habitat manusia. Kawanan binatang menghilang dibanyak daerah. Namun, makanan dari tumbuhan lebih melimpah dibanding zaman sebelumnya. Selain itu danau, teluk, dan sungai menghasilkan ikan yang dan makanan lain yang melimpah. Peradaban manusia masa ini dikenal dengan peradaban abris sous roche. Pada peradaban ini manusia tinggal di gua-gua yang tidak jauh dari sungai atau pantai. Ciri utama zaman ini tampak dari peninggalan sampah dapur(kjokken moddinger) yang mencapai 7 meter. Van Stein Callenfeis membagi kebudayaan Mesolithikum di indonesia menjadi tiga corak, yaitu kebudayaan Peeble di Sumatra dan Bandung, Kebudayaan Bone di Lampung dan Madium, Kebudayaan Flakes di Timor, Rote, dan Toala.

c. ZAMAN BATU MUDA (NEOLITHIKUM). Zaman neolthikum ditandai dengan upaya pembudidayaan timbuhan dan pemeliharaan hewan. Pada zaman ini terjadi perubahan besar pola hidup manusia. Tradisi berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi tradisi memproduksi makanan (food producting). Pada zaman ini, manusia diperkirakan telah bertempat tinggal menetap di desa-desa kecil dalam komunitas petani. Dalam komunitas seperti ini, setiap anggota masyarakat telah saling mengenal dalam ikatan emosional. Pada zaman Neolithikum, alat-alat yang digunakanumumnya terbuat dari batu yang telah diolah dan diperhalus. Peralatan zaman Neolithikum umumnya terbagi atas dua gololngan besar, yaitu kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi terbuat dari batu api kalsedon. Istilah kapak persegi di nerikan berdasarkan penampangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.

d. ZAMAN BATU BESAR (MEGALITHIKUM). Masyarakat ini memiliki ciri khas tertentu. Mereka menganggap tanah merupakan salah satu unsur penting. Dalam kehidupan. Oleh karena itu masyarakat gemar bercocok tanam. Lama-kelamaan, pola hidup di zaman Megalithikum ini makin berkembang. Manusia mulai menguasai alam. Mereka juga mulai mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Berdasarkan kepercayaan itu , muncullah tradisi megalithiku, yaitu membuat bangunan-bangunan batu besar (mega = besar; lithos = batu). Bangunan ini ditujukan untuk mengabadikan jasa orang yang sudah meninggal dan menjadi medium penghormatan. Bangunan di masa Megalithikum ini, antara lain menhir, dolmen, sarkofagus, dan punden perundak.

ZAMAN LOGAM

Zaman ini disebut zaman logam karena manusia pada waktu itu telah dapat menghasilkan peralatan dari logam. Untuk memenuhi kebutuhannya berbagai upaya dilakukan. Namun, tidak semua orang memiliki keahlian dalam membuat benda-benda logam. Muncullah golongan undagi (golongan yang terampil membuat suatu jenis usaha). Zaman Logam umumnya terbagi atas zaman Tembaga, zaman Perunggu, dan zaman besi. Pada zaman Tembaga, namun peralatan dari tembaga ini tidak ditemukan di indonesia. Pada zaman Perunggu, peralatan dari perunggu telah dikenal luas hampir diseluruh Asia. Penguasaan teknologi pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga ini membentuk keterampilan pertukaran masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu, zaman ini disebut zaman perundagian.

1 komentar: