Sabtu, 05 April 2014

Orasi Aksi Milad KAMMI 29 Maret 2014

Kawan-kawan sekalian, peserta aksi milad KAMMI ke-XVI. Tidak kurang 10 hari lagi kita akan melaksanakan sebuah pesta demokrasi akbar yang akan menentukan nasib bangsa ini 5 tahun kedepannya. Kita ketahui bersama bahwasanya pemilu merupakan cara paling aman dan konstitusional dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Tetapi yang menjadi pertanyaannya, apakah pemilu ini benar-benar bisa menyelesaika persoalan bangsa…???
Sebelum kita menjawab pertanyaan itu, Ada satu hal terlebih dahulu ingin saya sampaikan, saya menghimbau kepada seluruh partai politik peserta pemilu, ketika melakukan perekrutan bakal caleg, lakukan dengan cara yang ketat sesuai dengan visi misi yang partai perjuangkan. Jangan semata-mata karena  si bakal caleg punya modal yang besar lantas diloloskan dalam penjaringan. Lakukanlah penjaringan yang betul dan baik. Dengan sumber informasi yang serba terbatas, kasihan masyarakat yang harus mencari, mengenal, dan mempelajari caleg-caleg yang bakal dipilih, ada ratusan nama caleg.

Kawan-kawan sekalian. Jika kita semua yakin bahwa bangsa ini benar-benar sedang sakit, maka saya ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama bangkit mengobatinya. Saya katakan, bahwa pemilu tanggal 9 April nanti merupakan momentum yang dapat kita jadikan sebagai titik tolak untuk perbaikan bangsa ini. Pemilu bisa berarti baik dan bisa berarti buruk, tergantung bagaimana kita memikirkannya dan melaksanakannya. Pemilu bisa berarti baik ketika kita memilih orang-orang yang benar-benar memiliki integritas, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kebijksanaan dalam menentukan aturan. Kita harus paham bahwa orang-orang yang akan kita pilih adalah orang-orang yang memang mengetahui dan memahami fungsinya sebagai lesgislatif, ada tiga fungsi anggota legislatif yaitu fungsi legislasi itu sendiri (menyusun undang-undang), fungsi pengawasan, dan fungsi anggaran. Dari ketiga fungsi itu sudah sangat jelas kompetensi seperti apa yang harus dimiliki, para caleg yang memiliki kemampuan memahami hukum, memahami ekonomi keuangan, memahami statistik, dan memahami bahasa komunikasi untuk menjalankan fungsinya denga baik. Kita jangan memilih calon legislative ibarat memilih kucing dalam karung, orang yang kita pilih tidak berdasarkan integritas dan kompetensinya, tetapi sekedar karena kedekatan kekerabatan, atau lebih parahnya lagi kita memilih caleg karena sekedar selembar uang 50.000.
Oleh sebab itu kawan-kawan sekalian sekali lagi kenali calon yang akan kita pilih dengan baik, bangsa ini masih dapat kita perbaiki. Satu suara untuk memilih caleg yang berkualitas sama dengan satu membangun anak tangga menuju Indonesia yang lebih baik.

BERGERAK TUNTASKAN PERUBAHAN…!!!

0 komentar:

Posting Komentar