Kawan-kawan sekalian,
peserta aksi milad KAMMI ke-XVI. Tidak kurang 10 hari lagi kita akan
melaksanakan sebuah pesta demokrasi akbar yang akan menentukan nasib bangsa ini
5 tahun kedepannya. Kita ketahui bersama bahwasanya pemilu merupakan cara
paling aman dan konstitusional dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Tetapi
yang menjadi pertanyaannya, apakah pemilu ini benar-benar bisa menyelesaika
persoalan bangsa…???
Sebelum kita menjawab
pertanyaan itu, Ada satu hal terlebih dahulu ingin saya sampaikan, saya
menghimbau kepada seluruh partai politik peserta pemilu, ketika melakukan perekrutan
bakal caleg, lakukan dengan cara yang ketat sesuai dengan visi misi yang partai
perjuangkan. Jangan semata-mata karena si
bakal caleg punya modal yang besar lantas diloloskan dalam penjaringan.
Lakukanlah penjaringan yang betul dan baik. Dengan sumber informasi yang serba
terbatas, kasihan masyarakat yang harus mencari, mengenal, dan mempelajari
caleg-caleg yang bakal dipilih, ada ratusan nama caleg.
Kawan-kawan sekalian. Jika
kita semua yakin bahwa bangsa ini benar-benar sedang sakit, maka saya ingin
mengajak kita semua untuk bersama-sama bangkit mengobatinya. Saya katakan,
bahwa pemilu tanggal 9 April nanti merupakan momentum yang dapat kita jadikan
sebagai titik tolak untuk perbaikan bangsa ini. Pemilu bisa berarti baik dan
bisa berarti buruk, tergantung bagaimana kita memikirkannya dan
melaksanakannya. Pemilu bisa berarti baik ketika kita memilih orang-orang yang
benar-benar memiliki integritas, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan
kebijksanaan dalam menentukan aturan. Kita harus paham bahwa orang-orang yang
akan kita pilih adalah orang-orang yang memang mengetahui dan memahami
fungsinya sebagai lesgislatif, ada tiga fungsi anggota legislatif yaitu fungsi
legislasi itu sendiri (menyusun undang-undang), fungsi pengawasan, dan fungsi
anggaran. Dari ketiga fungsi itu sudah sangat jelas kompetensi seperti apa yang
harus dimiliki, para caleg yang memiliki kemampuan memahami hukum, memahami
ekonomi keuangan, memahami statistik, dan memahami bahasa komunikasi untuk
menjalankan fungsinya denga baik. Kita jangan memilih calon legislative ibarat
memilih kucing dalam karung, orang yang kita pilih tidak berdasarkan integritas
dan kompetensinya, tetapi sekedar karena kedekatan kekerabatan, atau lebih
parahnya lagi kita memilih caleg karena sekedar selembar uang 50.000.
Oleh sebab itu kawan-kawan
sekalian sekali lagi kenali calon yang akan kita pilih dengan baik, bangsa ini
masih dapat kita perbaiki. Satu suara untuk memilih caleg yang berkualitas sama
dengan satu membangun anak tangga menuju Indonesia yang lebih baik.
BERGERAK TUNTASKAN PERUBAHAN…!!!
0 komentar:
Posting Komentar