Pendidikan politik
adalah segala sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan urusan yang menyangkut
kepentingan dari sekelompok masyarakat (negara) guna mengetahui hak-hak dan
kewajibannya. Pendidikan politik mengajarkan masyarakat untuk lebih mengenal
sistem politik negaranya. Dapat dikatakan bahwa pebdidikan politik adalah
proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui
proses pendidikan politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan
orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat.
Dengan adanya pendidikan politik diharapkan setiap
individu dapat mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam
sistem politik yang sedang diterapkan. Kemudian, dengan adanya pendidikan
politik setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja tapi juga lebih jauh
dapat menjadi seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik untuk mampu
mengemban tanggung jawab yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan
peningkatan kadar partisipasi dalam dunia politik.
Di tahun 2014 ini, Indonesia akan menggelar pesta
demokrasi. Pada tanggal 9 April 2014 nanti, masyarakat Indonesia akan memilih
secara langsung wakilnya di parlemen untuk periode jabatan 2014-2018. Kemudian
di bulan juli mendatang, masyarakat Indonesia kembali akan menyalurkan hak
pilihnya dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2018.
Dari data yang dirilis Komisi Pemiliha
Umum (KPU), jumlah pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilh Tetap (DPT) pemilu
2014 berjumlah 186.612.255 penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut 20-30%
adalah pemilh pemula. Pemlih pemula adalah kelompok muda yang baru pertama kali
akan menggunakan hal pilihnya dalam pemilu. Pemilih pemula ini terdiri dari mahasiswa
dan siswa SMA yang telah memenuhi syarat yaitu berusia minimal 17 tahun.
Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) 2010, penduduk berusia 15-19 tahun berjumlah 20.871.086 orang,
penduduk berusia 20-24 tahun berjumlah 19.878.417 orang. Dengan demikian jumlah
pemilih muda sebanyak 40.749.503 orang. Dalam pemilu, jumlah tersebut sangat
besar dan jika disatukan dalam sebuah partai, maka bisa menentukan kemenangan
partai politik atau kandidat yang berkompetisi dalam pemilu.
Secara karakteristik, pemilih pemula
memiliki perbedaan dengan pemilih tua. Pemilih pemula cenderung kritis dan
mandiri dalam menentukan pilihannya. Mereka memilih berdasarkan pertimbangan
yang rasional, misalnya karena integritas moral tokoh yang dicalonkan partai
politik, track record-nya, program kerja yang ditawarkan, atau pun platform partai politik yang mengusung
caleg tersebut. Secara sederhana, karakteristik seperti ini yang kemudian
diharapkan dapat tumbuh dan kemudian membangun komunitas pemilih cerdas dalam
pemilu tahun ini.
Namun demikian, pemilih pemula masih
perlu untuk mengetahui dan memahami berbagai hal terkait pemilu, antara lain
untuk apa pemilu ini diadakan, seperti apa tahapan-tahapannya, siapa saja yang
boleh memilih, bagaimana cara menggunakan hak pilih, lembaga yang
menyelenggarakan pemilu dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang
kemudian harus dicari jawaban-nya agar kemudian benar-benar terbangun komunitas
pemilih cerdas dalam menentukan pilihan politik-nya.
Pertanyaan-pertanyaan ini juga muncul untuk
menyadarkan kepada pemilih pemula betapa berharganya suara mereka bagi proses
politik di Negara ini. Walau pun hanya satu suara, namun dengan satu suara itu
dapat menentukan arah perjalanan bangsa ini lima tahun kedepan. Agar tidak ada lagi
pemilih pemula yang tidak mau berpartisipasi dalam pemilu dan memilih
ikut-ikutan tidak mau menggunakan hak pilihnya alias golongan putih (golput).
Oleh karena itu, penting bagi pemilih
pemula untuk mendapatkan pendidikan politik. Tujuannya agar pemilih pemula
benar-benar memahami segala sesuatu yang terkait dengan proses pemilu, dan
harapan-nya terbentuk pemilih cerdas yakni pemilih yang sadar menggunakan hak
pilihnya dan dapat memilih wakil yang berkualitas di parlemen demi perbaikan
masa depan bangsa dan Negara.
SALAM PEMILIH PEMULA…
BERGERAK TUNTASKAN PERUBAHAN…
0 komentar:
Posting Komentar